Abu Nawàh Kageugröp, Kageugröp Kakeuh....

Menggali informasi dan mencoba untuk berbagi

  • Home
  • About
  • Blogger
  • LiNk
Home » Aceh » Sisi Manusia Seorang Hasan Tiro (1)

25 Juni, 2011

Sisi Manusia Seorang Hasan Tiro (1)

Written by TABLOID BERANDA | GAFFIN
Tepat setahun Tengku Hasan Tiro meninggal dunia. Ia ikon perlawanan sekaligus perdamaian Aceh. Terlepas dari benar tidaknya yang diperjuangkan, ia adalah putra Aceh yang melegenda. Meninggal dalam usia 84 tahun, ia tidak hanya dikenal kalangan tua, tapi juga generasi muda. Jangan lupakan sejarah. Itulah pesan Tengku Hasan Tiro ketika pulang ke Aceh pada Oktober 2008.
Jauh sebelumnya, pesan serupa juga bergema dalam dinginnya musim salju di Stockholm, juga dalam terik matahari di kamp pelatihan militer Tajura, Tripoli, Libya. Di kedua tempat itu, Hasan pernah menghabiskan sebagian usianya. Bagi Hasan Tiro, sejarah adalah warisan pendahulu yang wajib dipelajari dan diamalkan. Tak heran, gemilang Aceh masa silam pula yang merasuki dirinya sehingga mempelopori sebuah gerakan pembebasan. “Sejarah kita seperti buku bank. Dari sana kita tahu berapa harga pusaka yang ditinggalkan nenek moyang kita,” ujarnya saat membahani sejumlah anak muda Aceh di Libya dalam satu sesi yang disebutnya Pendidikan Aceh.

Bagi Aceh, Hasan Tiro adalah sejarah itu sendiri. Ia melalui, bahkan menciptakan tahapan-tahapan sejarah Aceh paska Indonesia merdeka: dari zaman Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Gerakan pembebasan yang dipeloporinya membawa pengaruh besar bagi Aceh. Menggelorakan semangat perlawanan di usia muda, ia memutuskan berdamai di usia senja. Dalam rentang 30 tahun perjuangan, ia keliling dunia dengan membawa bendera pembebasan Aceh. Sampai pada suatu ketika, mata dunia pun tertuju ke Aceh. Hasilnya, Aceh kini menikmati masa-masa pelimpahan wewenang yang cukup besar untuk mengatur diri sendiri lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di Helsinki pada 2005 lalu. Dari perjanjian inilah lahir Undang-Undang Pemerintahan Aceh yang menyepakati pembagian hasil migas 70 : 30 persen bagi Aceh. Memang, seperti ditulis dalam Price of Freedom, salah satu bukunya yang termasyur itu, selalu ada harga yang harus dibayar untuk mencapai sebuah tujuan. Lelaki yang teguh hati itu mengorbankan diri dan keluarganya untuk membentuk apa yang disebutnya nasionalisme Aceh. Bahkan, ketika menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh, ia pergi dalam sunyi: tanpa didampingi istri dan anak satu-satunya Karim Tiro.


Hampir dalam setiap kesempatan, ia menanamkan rasa cinta mendalam kepada Aceh lewat sejarah-sejarah perjuangan masa lalu. Dari sanalah, ia memperkenalkan jati diri Aceh. Cornelis Van Dijk, sejarawan asal Rotterdam, Belanda menyebut Hasan Tiro disebut sebagai seorang yang memiliki inteligen tinggi, berpendidikan baik, yang diberkahi dengan kombinasi yang jarang terdapat pada orang kebanyakan, yakni pesona dan keteguhan hati (Burham: 1961). Hasan Tiro adalah pahlawan Aceh kontemporer. Muncul dari keluarga pejuang Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman, Hasan mengenyam pendidikan tinggi hingga ke Amerika Serikat, berkecukupan secara ekonomi dan memiliki relasi luas di luar negeri. Memperingati setahun berpulangnya Hasan Tiro, kami memutuskan mengangkat cerita tentang kisah hidup pendiri Gerakan Aceh Merdeka ini. Namun, tentu saja kami tak ingin hanya sekedar mengulang cerita yang telah diulas di banyak media. Hasan Tiro merupakan seorang mahaguru yang telah mengorban lebih separuh usianya untuk memperkenalkan Aceh bak mata donya. Hasan Tiro tidak mewariskan harta yang melimpah, tetapi ia meninggalkan pelajaran berharga tentang makna harga diri dan marwah sebuah daerah bernama Aceh. Menulis Hasan Tiro, adalah merekam jejak sejarah perjuangan Aceh.[bersambung]

Artikel ini diterbitkan Tabloid Beranda Edisi III, Juni 2011
f
Share
t
Tweet
g +
Share
?
Unknown
6/25/2011
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Find Us :

Postingan Populer

  • 67 Ribu Honorer Akan Ditelisik Ulang Karena Diduga Banyak Yang Siluman
    Pemerintah tidak punya perencanaan yang matang terkait rencana pengangkatan tenaga honorer tercecer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS...
  • Syariat dalam Sandera Kontes Maksiat
    Oleh Ahmad Arif Tanpa kita sadari, ternyata empat orang wanita yang mengikuti audisi untuk menjadi salah satu peserta pemilihan Miss Indones...
  • Pengurus dan Kader PA Diminta Bersatu
    BANDA ACEH - Segenap pengurus, para kader dan simpatisan Partai Aceh (PA), serta Komite Peralihan Aceh (KPA) dan jajarannya diminta untuk b...
  • Independen VS Partai Lokal
    (writen by : www.atjehpost.com) Lima tahun lalu, Aceh mendobrak yang mustahil di Indonesia. Damai setelah perang, istimewa diberikan kepada ...
  • Biaya Rokok Kalahkan Biaya Kesehatan
    BANDA ACEH - Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe mengungkapkan bahwa biaya pengeluaran warga di daerah ...
  • Demi Atjeh Bak Mata Donja
    Written by TABLOID BERANDA | GAFFIN Alhamdulillah, walaupun Pak Cek, sudah  melanglang buana ke berbagai negara, tapi akhirnya...
  • Pelaksanaan PBJ Mendahului Penetapan APBD
    Surat Edaran Bersama (SEB) antara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dengan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah KPP) No...
  • E-Proc wajib 100% untuk K/L/D/I pada Tahun 2013
    Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Inpres terbaru yaitu Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ...
  • Yahudi dan Talmud
    Salah satu buku yang lumayan bagus untuk menelusuri apa itu Talmud adalah buku “Talmud, Kitab Hitam Yahudi Yang Menggemparkan” (Judul asli ...
  • Sosok pemimpin Tanoh Endatu...???
    (By : Ezzedin Al-Qassam)  Pro kontra mengenai pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Aceh, terjawab sudah. Komisi Pemilihan Umum Pusat memer...

Blog Archive

  • 2018 (1)
    • November (1)
  • 2017 (1)
    • Januari (1)
  • 2016 (7)
    • November (1)
    • Oktober (2)
    • Agustus (1)
    • Maret (3)
  • 2015 (3)
    • April (1)
    • Februari (1)
    • Januari (1)
  • 2014 (4)
    • September (1)
    • Mei (2)
    • Februari (1)
  • 2013 (4)
    • Desember (1)
    • Maret (2)
    • Januari (1)
  • 2012 (14)
    • Desember (2)
    • Agustus (1)
    • Juni (1)
    • April (2)
    • Maret (1)
    • Februari (3)
    • Januari (4)
  • 2011 (47)
    • Desember (2)
    • November (3)
    • Oktober (2)
    • September (6)
    • Agustus (1)
    • Juli (8)
    • Juni (17)
      • Review Polemik Qanun Pemilukada Aceh
      • Demi Atjeh Bak Mata Donja
      • Hasan Tiro, Sebilah Rencong dan Boh Manok Kom
      • Sisi Manusia Seorang Hasan Tiro (Bagian 3)
      • Sisi Manusia Seorang Hasan Tiro (Bagian 2)
      • Sisi Manusia Seorang Hasan Tiro (1)
      • Independen VS Partai Lokal
      • Surat Hitler untuk Memusnahkan Yahudi
      • Dunia Gagal Melawan Narkoba...Saatnya Legalkan Ganja?
      • Itu Fitnah Besar
      • Pengurus dan Kader PA Diminta Bersatu
      • Syariat dalam Sandera Kontes Maksiat
      • Facebook Studio
      • Wow..Rancangan Titanic Terjual Rp 3,1 Triliun
      • Biaya Rokok Kalahkan Biaya Kesehatan
      • SKB Cuti Bersama 2011
      • Waktu Azan
    • Mei (1)
    • April (2)
    • Maret (5)

Kategori

  • Aceh
  • Aceh News
  • Hukum
  • Islam
  • Kepegawaian
  • Opini
  • Pengadaan Barang dan Jasa
  • Pilkada
  • Politik
  • Umum
Copyright 2013 Abu Nawàh Kageugröp, Kageugröp Kakeuh.... - All Rights Reserved
Template by Ezzedin Al-Qassam - Powered by Blogger