Abu Nawàh Kageugröp, Kageugröp Kakeuh....

Menggali informasi dan mencoba untuk berbagi

  • Home
  • About
  • Blogger
  • LiNk
Home » Aceh » Opini » Politik » Pilkada Aceh Tanpa Kekerasan

13 September, 2011

Pilkada Aceh Tanpa Kekerasan


Pilkada Aceh sebenarnya bukan satu-satunya pemilihan kepala daerah yang bermasalah dalam dua tahun ini di Indonesia. Di belahan nusantara lainnya, konflik pilkada baik terkait regulasi, pencalonan, kewenangan dan putusan Mahkamah Konstitusi juga terjadi.

Gangguan keamanan atau kerusuhan merupakan salah satu alasan sebuah pilkada di tunda atau digeser hari pemungutan suaranya. Di Toli-Toli, pemungutan suara diundur karena protes para pendukung calon. Ini memunculkan kesimpulan, istilah gangguan keamanan atau kerusuhan sangat banyak tafsirannya. Protes para pendukung atau kandidat bisa ditafsirkan sebagai bagian dari gangguan keamanan dan kerusuhan karena potensi ke arah tersebut sangat besar. Sehingga wajar, jika pemerintah dan pihak keamanan sangat berhati-hati dalam menangani konflik pilkada apalagi pilkada di daerah bekas konflik seperti Papua, Maluku dan Aceh.

Seruan untuk menyelematkan perdamaian Aceh diembuskan oleh banyak pihak sejak perjanjian damai Helsinki ditandatangai 15 Agustus enam tahun lalu. Namun, kendati gema seruan itu bagaikan azan yang dikumandangkan berkali-kali, realitas politik gagal mengkonfirmasi seruan tersebut. Tidak perlu kita melihat ke belakang tahun 2011, tahun ini saja kekerasan baik bermotif kriminal murni atau kriminal politik masih terus membayang.

Dengan realitas itu, bisakah kita berharap pilkada di Aceh bisa berlangsung tanpa kekerasan? Kuncinya ada ditangan elit politik baik di eksekutif, legislatif dan partai politik. Mereka perlu dengan hati-hati, akurat dan terukur menghitung dampak dari kontestasi politik yang mereka lakonkan terhadap masa depan perdamaian dan pemulihan Aceh pascakonflik dan tsunami.

Ingat, pilkada 2011 atau 2012 akan sangat dekat waktunya dengan pemilu legislatif 2014. Dua atau tiga tahun dari sekarang, mau tidak mau Aceh akan memasuki kembali persaingan pemilu legislatif yang pastinya akan keras dan panas. Adalah sebuah prestasi besar bagi Aceh kalau mampu memproteksi dirinya dari sindrom kekerasan pilkada seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia dengan membangun konsensus politik tanpa kekerasan. Kita perlu berkomitmen merayakan pilkada tanpa kekerasan. Saya optimis, Aceh punya kemampuan itu. Keep on fighting for the better Aceh...!!
f
Share
t
Tweet
g +
Share
?
Unknown
9/13/2011
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Find Us :

Postingan Populer

  • 67 Ribu Honorer Akan Ditelisik Ulang Karena Diduga Banyak Yang Siluman
    Pemerintah tidak punya perencanaan yang matang terkait rencana pengangkatan tenaga honorer tercecer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS...
  • Syariat dalam Sandera Kontes Maksiat
    Oleh Ahmad Arif Tanpa kita sadari, ternyata empat orang wanita yang mengikuti audisi untuk menjadi salah satu peserta pemilihan Miss Indones...
  • Pengurus dan Kader PA Diminta Bersatu
    BANDA ACEH - Segenap pengurus, para kader dan simpatisan Partai Aceh (PA), serta Komite Peralihan Aceh (KPA) dan jajarannya diminta untuk b...
  • Independen VS Partai Lokal
    (writen by : www.atjehpost.com) Lima tahun lalu, Aceh mendobrak yang mustahil di Indonesia. Damai setelah perang, istimewa diberikan kepada ...
  • Biaya Rokok Kalahkan Biaya Kesehatan
    BANDA ACEH - Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe mengungkapkan bahwa biaya pengeluaran warga di daerah ...
  • Demi Atjeh Bak Mata Donja
    Written by TABLOID BERANDA | GAFFIN Alhamdulillah, walaupun Pak Cek, sudah  melanglang buana ke berbagai negara, tapi akhirnya...
  • Pelaksanaan PBJ Mendahului Penetapan APBD
    Surat Edaran Bersama (SEB) antara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dengan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah KPP) No...
  • E-Proc wajib 100% untuk K/L/D/I pada Tahun 2013
    Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Inpres terbaru yaitu Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ...
  • Yahudi dan Talmud
    Salah satu buku yang lumayan bagus untuk menelusuri apa itu Talmud adalah buku “Talmud, Kitab Hitam Yahudi Yang Menggemparkan” (Judul asli ...
  • Sosok pemimpin Tanoh Endatu...???
    (By : Ezzedin Al-Qassam)  Pro kontra mengenai pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Aceh, terjawab sudah. Komisi Pemilihan Umum Pusat memer...

Blog Archive

  • 2018 (1)
    • November (1)
  • 2017 (1)
    • Januari (1)
  • 2016 (7)
    • November (1)
    • Oktober (2)
    • Agustus (1)
    • Maret (3)
  • 2015 (3)
    • April (1)
    • Februari (1)
    • Januari (1)
  • 2014 (4)
    • September (1)
    • Mei (2)
    • Februari (1)
  • 2013 (4)
    • Desember (1)
    • Maret (2)
    • Januari (1)
  • 2012 (14)
    • Desember (2)
    • Agustus (1)
    • Juni (1)
    • April (2)
    • Maret (1)
    • Februari (3)
    • Januari (4)
  • 2011 (47)
    • Desember (2)
    • November (3)
    • Oktober (2)
    • September (6)
      • Harapan untuk Pilkada Aceh 2011
      • PPS Gampong Tumpok Teungoh tetapkan Daftar Pemilih...
      • Menjaga Kedamaian Aceh Menjelang Pemilukada Aceh 2...
      • Pilkada Aceh Tanpa Kekerasan
      • Mewaspadai Politik Instan
      • Kritisi Kebijakan Moratorium PNS
    • Agustus (1)
    • Juli (8)
    • Juni (17)
    • Mei (1)
    • April (2)
    • Maret (5)

Kategori

  • Aceh
  • Aceh News
  • Hukum
  • Islam
  • Kepegawaian
  • Opini
  • Pengadaan Barang dan Jasa
  • Pilkada
  • Politik
  • Umum
Copyright 2013 Abu Nawàh Kageugröp, Kageugröp Kakeuh.... - All Rights Reserved
Template by Ezzedin Al-Qassam - Powered by Blogger